Jika kalian belum mempunyai produk untuk dijual,
ini akan lebih mudah dalam membangun bisnis online. Jika ingin bisnis kalian
laris manis maka pilihlah produk yang memang dibutuhkan market. Oleh karena
itu, kalian harus tahu terlebih dahulu target market produk yang akan kalian
jual.
Jika kita sudah menemukan target market yang yang
tepat, maka kemungkinan jualannya lebih cepat. Hal ini akan lebih memudahkan
kita dalam memutuskan produk apa yang akan kita jual. Ini beberapa konsep yang
saya digunakan dalam menjalankan bisnis online:
- Menemukan
target market yang ingin dibidik.
- Mencari
permasalahan target market
- Membuat
produk sebagai solusi masalah target market
Tiga poin ini sudah menjadi semacam primsip pada
bisnis online. Walaupun urutannya bisa dibola-balik, tapi tiga tiga prinsip ini
selalu saya pakai. Memang yang namana nyari target market itu skill alias
keterampilan. Jadi, semakin sering kita berlatih, semakin mudah kita untuk
menentukan target pasar.
- Menemukan Target Market Yang Tepat
Lalu apakah ada cara mudah agar kita bisa
mendapatkan target market yang sesuai dengan keinginan kita?
Kesuksesan dalam jual beli itu terjadi dimulai dari
mngenal target market. Jangan sampai kalian jual es krim Magnum ke anak SD
Negeri. Dijamin nggak laku! Padahal, es krim kan makanan anak kecil ya? Bukan!
Es krim magnum wanita dewasa yang sudah berpenghasilan. Lalu anak kecil boleh
makan es krim magnum? Ya, boleh saja, tapi dengan harga yang lumayan mahal jika
dibandingkan es krim yang berbentuk cup.
Untuk onlineShop yang jual macam-macam barang gimana? Boleh banget jual macam-macam asalkan tetap dalam 1 TARGET MARKET. Berarti yang ditonjolkan adalah brand tokonya, seperti supermarket. Meskipun supermarket menjual banyak produk, namun antar supermarket memiliki target market yang berbeda, sebagai contoh Ace Hardware dan Giant. Mereka sama-sama menjual banyak produk tapi hanya punya market masing-masing.
- Bukan Memproduksi tapi Fokuskan Penjualan
Kak, sebagai pemula akan sangat berbahaya dan
berpotensi rugi besar jika kita harus fokus ke produksi terlebih dahulu.
Kenapa? Kebayang dong jika Anda harus
produksi gamis sendiri dengan berbagai model. Paling merepotkan adalah
untukmenjadi seorang yang fokus produksi, kita akan lebih banyak bertemu dengan
resiko. Resiko modal, resiko barang rusak, resiko gagal produksi, resiko tidak
sukai pasar dan sebagainya. Ini rentan bagi seorang pemula.
Mending pilihlah posisi yang:
ü Paling sedikit
resikonya
ü Paling gede untungnya
ü Paling cepat menikmati
hasilnya.
Posisi sebagai apakah itu? Nggak lain posisi
sebagai seorang penjual. Bisa sebagai reseller, distributor, agen atau
sejenisnya. Posisi ini akan lebih cepat pergerakannya dibandingkan Anda harus
memikirkan semuanya, dari hulu ke hilir. Wih, kalalu ini mah dijamin bakal
pusing. Hehehe...
Jangan lupa pemasukan hasil jualan ditabung untuk
nanti bisa dijadikan modal bisnis jika ingin menjual dan memproduksi barang
sendiri. Jika suatu saat kalian buka bisnis sendiri, Insya Allah akan “aman”
karena market sudah terbentuk dan kalian juga sudah paham mengenai strategi dan
konsep jualan, siapa saja kompetitornya dan semua data lainnya.
Bayangkan bila belum tau, tiba-tiba langsung
produksi. Kasusnya akan seperti di kegelapan, nggak tahu mau jalan kemana dan
di depan ada apa saja.
- Segerakan Merasakan Hasilnya
Yang terpenting itu segerakan dapat hasilnya. Bukan
apa-apa, kalau sudah usaha keras dan merasakan hasilnya, ini akan lebih membuat
kita tambah semangat lagi dibandingkan dengan sebaliknya. Usaha sekadarnya lau
nggak dapat hasilnya. Ke laut saja.
Anak jaman sekarang itu cepat baper, bawa perasaan.
Maka obat yang paling mujarab adalah secepatnya mengibas-ngibaskan uang tanda
mendapatkan keuntungan.
Nah, jadi nggak ada alasan selain harus secepatnya
menghasilkan. Kalau sudah menghasilkan ibaratnya seperti ikan yang baru dapat
makanan, dia akan makan lebih banyak. Hehehe...
- Cara Memilih Supplier yang Tepat
Bagaimana cara mencari supplier yang tepat? Apa
saja ciri-cirinya? Yup, pertanyaan yang bagus sekali. Bukan apa-apa, supplier
itu orang yang akan menjadi jaminan dari produk yang akan kita jualkan. Kalau
salah supplier, lalu barang yang barang yang kita jual ternyata banyak masalah,
yang repot kita juga. Penjualan pertama oke, tapi setelah itu mereka nggak
bakal balik lagi memesan produk ke kita. Rugi, kakkk!
Nah, dari pada nanti bermasalah, ada beberapa
ciri-ciri yang bisa jadi pertimbangan ketika ingin mencari supplier yang bagus.
ü Cari Supplier yang
Sudah Punya Nama Besar
ü Cek Nama, Nomor Rekening, Alamat dan Nama Toko
calon supplier/produsen di Google
ü Telusuri media sosial
sang pemilik toko, tanyakan kepada CS yang melayani
ü Cari orang yang sudah
pernah bertransaksi dengan mereka
ü Sebelum barang sampai
ke kita, apapun yang terjadi selama proses pengiriman, merupakan tanggung jawab
supplier/produsen
ü Supplier/produsen yang
lepaas tangan dan tidak terima komplain atas kualitas produk, yang seperti ini
jangan dipilih
ü Pilih supplier/produsen
yang fokus tidak hanya kepada kebahagiaan konsumen, namun juga memikirkan
kebahagiaan kita sebagai mitra
ü Supplier/produsen yang
memiliki jiwa pembelajar, bisa menjadi point penting dalam kriteria pilihan
- Setiap Produk Ada Jodohnya
Kalau kalian sudah punya produk tapi belum
laku-laku juga, bisa jadi karena kalian belum ketemu konsumen yang tepat saja.
Lalu, karena nggak laku akhirnya kalian banting harga. Ini salah besar!
“Ada PRODUK yang tepat, bertemu
dengan TARGET MARKET yang tepat, pada SAAT yang tepat dan dengan CARA yang
tepat.”
Kalau kata Ari Lasso “Sentuhlah dia tepat
dihatinya....” nah, kalau kata Saya “Sentuhlah dia tepat dihatinya... maka dia
akan loyal order selamanya” hehehe. Kalau tidak tahu siapa jodohmu, bagaimana
bisa tahu cara menyentuh hatinya, kan?
Semoga artikel ini bisa membantu kalian untuk
menemukan jodoh produknya, ya.
Referensi :
Buku : Emak-Emak Jago Jualan
Karya : Muri Handayani
Tahun : 2016
Referensi :
Buku : Emak-Emak Jago Jualan
Karya : Muri Handayani
Tahun : 2016
Komentar
Posting Komentar